Home » » Kesehatan Mental

Kesehatan Mental

Unknown | 07.27 | 1komentar
Orientasi  Kesehatan Mental
Sebagai mahluk yang memiliki kesadaran,manusia menyadari adanya problem yang menggangu kejiwaannya,oleh karana itu sejarah manusia juga mencatat adanya upaya mengatasi problema tersebut upaya-upaya tersebut adanya yg bersifat mistik yang irasiona,ada juga yang bersifat rasional,konsepsional dan ilmiah,
I . pada masyrakat barat modern atau masyarakat yang mengakui peradaban barat yang secular,solusi yang di tawarkan untuk mengatasi problem kejiwaan itu di lakukan dengan menggunakan pendekatan psikologi,dalam hal ini kesehatan mental,sedangkan pada masyarakat Islam,karena mereka( kaum Muslimah)pada awal sejarahnya telah mengalami problem psikologi seperti yg di alami oleh masyarakat barat,maka solusi yang di tawarkan lebih bersifat religious spiritual,yakni tasawaf atau akhlak,keduanya menawarkan solusi bahwa manusia itu akan memperoleh kebahagaian pada zaman apapun,jika hidupnya bermakna manusia itu akan memperoleh kebahagiaan pada zaman apa pun
2. islam menetapkan tujuan pokok kehadirananya untuk memelihara islam menetapkan tujuan kehadirannya untuk memelihara agama,jiwa,akal,jasmani,harta,dan keturunan,setidaknya tiga dari yang di sebut berkaitan dengan kesehatan, tidak heran jika di temukan bahwa islma amat kaya dengan tuntutan kesehatan
3. Namun demikian para ahli belum ada kesepakatan terhadap batasan atau definisi kesehatan mental terhadap batasan atau definisi keserhatan mental (mental healt). Hal itu di sebabkan antara lain karena adanya berbagai sudut  pandang dan system pendekatan yang berbeda dengan tiadanya kesatuan
KONSEP SEHAT
Sehat adalah keadaan baik yang meliputi keadaan jasmaniah dan rohaniah. Seseorang dikatakan sehat, jika orang tersebut dalam keadaan fisik yang baik dan keadaan mental yang baik,sehingga orang yang dikatakan sehat tersebut bisa mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL
Secara Historis, kajian kesehatan mental terbagi dalam dua periode, yaitu pra-ilmiah dan periode ilmiah (Langgulung, 1986 :23)

1.   Periode pra-ilmiah
Sejak zaman dulu sikap terhadap gangguan kepribadian atau mental telah muncul dalam konsep primitif animisme. orang/individu primitif percaya bahwa dunia diawasi dan dikuasai oleh roh-roh atau dewa-dewa yang tinggal dibenda-benda, seperti ombak mengalun, batu berguling, pehon yang tumbuh dan lain-lain. orang yunani percaya bahwa gangguan mental terjadi karena dewa marah dan membawa pergi jiwanya. untuk menghindari kemarahannya maka mereka mengadakan perjamuan pesta (sesaji) dengan mantra dan korban.
Perubahan sikap terhadap animisme terjadi pada zaman Hipocrates (460-467). Dia dan pengikutnya mengembangkan pandangan revolusioner dalam pengobatan, yaitu dengan menggunakan pendekatan naturalisme, suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental atau fisik itu merupakan akibat dari alam. Hipocrates menolak pengaruh roh, dewa, setan ataupun hantu. Ide naturalistik ini kemudian dikembangkan oleh Galen, seorang tabib dalam pembedahan hewan.
Dalam perkembangan selanjutnya, pendekatan naturalistik ini tidak dipergunakan lagi dikalangan orang-orang kristen. Seorang dokter perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat politik dan sosial untuk memecahkan masalah penyakit mental. Dia telah terpilih menjadi kepala rumah sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, para pasiennya (yang maniac) dirantai, diikat di tembok dan di tempat tidur. Para pasien yang dirantai selama 20 tahun atau lebih, dan mereka dipandang sangat berbahaya dibawa jalan-jalan disekitar rumah sakit. Akhirnya diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak menunjukkan lagi kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya sendiri.

2.      Era Ilmiah (Modern)
Perubahan yang sangat berarti dalam sikap dan era pengobatan gangguan mental, yaitu dari animisme (irrasional) dan tradisional ke sikap dan cara yang rasional (ilmiah), terjadi pada saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika Serikat, yaitu pada tahun 1783. Ketika itu Benyamin Rush (1745-1813) menjadi anggota medis di rumah sakit Penisylvania. Di rumah sakit ini ada 24 pasien yang dianggap sebagai lunaties (orang-orang gila atau sakit ingatan). Pada waktu itu, pengetahuan tentang penyakit gangguan mental dan bagaimana cara menyembuhkannya sangat sedikit dan kurang diketahui. Sebagai akibatnya pasien-pasien dikurung dalam sel yang sedikit alat ventilasinya dan sesekali mereka diguyur air. Rush melakukan usaha yang sangat berguna untuk memahami orang-orang yang menderita gangguan mental tersebut dengan memberikan dorongan (motivasi) untuk mau bekerja, rekreasi, dan mencari kesenangan.
Perkembangan psikologi abnormal dan psikiatri ini memberikan pengaruh kepada lahirnya mental hygiene yang berkembang menjadi suatu body of knowledge berikut gerakan-gerakan yang terorganisir. Perkembangan kesehatan mental dipengaruhi oleh gagasan, pikiran dan definisi para ahli, dalam hal ini terutama dari dua tokoh perintis, yaitu Dorothea Lynde Dix dan Clifford Whittingham Beers. Kedua orang ini banyak mendedikasikan kehidupannya dalam bidang pencegahan gangguan mental dan pertolongan bagi orang-orang miskin yang lemah. Dorothea Lynde Dix lahir pada tahun 1802 dan meninggal dunia tanggal 17 juli 1887. dia adalah seorang guru sekolah di Massachussets, yang menaruh perhatian terhadap orang-orang yang mengalami gangguan mental. Sebagian perintis, selama 40 tahun dia berjuang untuk memberikan pengorbanan terhadap orang-orang yang mengalami gangguan mentl secara lebih manusiawi. usahakan mula diarahkan pada pasien di rumah sakit kemudian diperluas kepada para pasien di rumah-ruah penjara. berkat usahanya yang tak kenal lelah, di Amerika didirikan 32 rumah sakit jiwa.
(AF. Jailani,2000 : 54).
pada tahun 1909, gerakan kesehatan mental secara formal mulai muncul. selama dekade 1900-1909 beberapa organisasi kesehatan mental mulai didirikan, seperti American Social Hygiene Association (ASHA), dan American Federation for Sex Hygiene. Perkembangan gerakan-gerakan dibidang kesehatan mental ini tidak lepas dari jasa Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Dan karena jasa-jasanya, ia dinobatkan menjadi "The Founder of The Mental Hygiene Movement". Dia terkenal dengan bidang pencegahan dan pengobatan gangguan mental dengan cara yang sangat manusiawi. Dedikasi Beers juga begitu kuat dalam kesehatan mental, dipengaruhi oleh pengalamannay sebagai pasien di beberapa rumah sakit. Dia mendapatkan pelayanan dan pengobatan yang keras dan kasar (kurang manusiawi) dikarenakan minimnya perhatian terhadap masalah dibidang gangguan mental, dan pengobatannya. Setelah 2 tahun mendapatkan perawatan di RS, dia mulai memperbaiki dirinya, dan selama setahun terakhir ia mulai berkontribusi dalam bidang gangguan mental dengan mengembangkan gagasan untuk membuat suatu gerakan untuk melindungi penderita gangguan mental (insane). Setelah ia kembali ke kehidupan normal (sembuh dari penyakitnya) tahun 1908, ia menindaklanjuti gagasannya dengan mempublikasikan otobiografinya sebagai mantan penderita gangguan mental, berjudul
"A Mind That Found Itself". kehadiran buku ini disambut baik oleh seorang pakar psikologi yang bernama Wiliam James, dia memberikan koreksi terhadap program pelayanan, perlakuan yang diberikan kepada para pasien dirumah sakit dipandang kurang manusiawi. disamping itu dia melupakan reformasi terhadap lembaga yang diberikan perawatan gangguan mental.
Beers meyakini gangguan mental dapat dicegah dan disembuhkan. selanjutnya ia    merancang suatu program yang bersifat nasional tujuannya (Langgulung, 1986 :23) :

v  Mereformasi program perawatan dan pengobatan terhadap orang-orang pengidap penyakit jiwa;
v  Melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat agar mereka memiliki pemahaman dan sikap yang positif terhadap para pasien yang mengidap gangguan atau penyakit jiwa;
v  Mendorong dilakukannya berbagai penelitian tentang kasus-kasus dan pengobatan gangguan mental; dan
v  Mengembangkan praktik-praktik untuk mencegah gangguan mental.

Program Beers ini ternyata mendapat respon positif dari kalangan masyarakat, terutama kalangan para ahli, seperti William James dan seorang psikiatris ternama, yaitu Adolf Mayer. Begitu tertariknya terhadap gagasan Beers, Adolf Mayer menyarankan untuk menamai gerakan itu dengan nama "Mental Hygiene". Dengan demikian, yang mempopulerkan istilah "Mental Hygiene" adalah Mayer. Belum lama setelah buku itu diterbitkan, yaitu pada tahun 1908, sebuah organisasi pertama didirikan dengan nama Connectievt Society For Mental Hygiene. Satu tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 19 Februari 1909 didirikan National Committee Society for Mental Hygiene; di sini Beers diangkat menjadi sekretarisnya. Organisasi ini bertujuan:
  1. Melindungi kesehatan mental masyarakat;
  2. Menyusun standar perawatan para pengidap gangguan mental;
  3. Meningkatkan studi tentang gangguan mental dalam segala bentuknya dan berbagai aspek yang terkait dengannya;
  4. Menyebarkan pengetahuan tentang kasus gangguan mental, pencegahan dan pengobatannya; dan
  5. Mengkoordinasikan lembaga-lembaga perawatan yang ada.
Terkait dengan perkembangan gerakan kesehatan mental ini, Deutsch mengemukakan bahwa pada masa dan pasca Perang Dunia I, gerakan kesehatan mental ini mengkonsentrasikan programnya untuk membantu mereka yang mengalami masalah serius. Setelah perang usai, gerakan kesehatan mental semakin berkembang dan cakupan garapannya meliputi berbagai
bidang kegiatan, seperti pendidikan, kesehatan masyarakat, pengobatan umum, industri, kriminologi, dan kerja sosial. Secara hukum,gerakan kesehatan mental ini mendapatkan pengukuhannya pada tanggal 3 Juli 1946, yaitu ketika Presiden Amerika Serikat menandatangani "The National Mental Health Act". Dokumen ini merupakan blueprint yang komprehensif, yang berisi program-program jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat. Beberapa tujuan yang terkandung dalam dokumen tersebut itu meliputi (Kartono , 1989: 29):
Ø  Meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat Amerika Serikat, melalui penelitian, investigasi, eksperimen penanganan kasus-kasus, diagnosis dan pengobatan;
Ø  Membantu lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang melakukan kegiatan penelitian dan meningkatkan koordinasi antara para peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian dan meningkatkan kegiatan dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitiannya;
Ø  Memberikan latihan terhadap para personel tentang kesehatan mental; dan
Ø  Mengembangkan dan membantu negara dalam menerapkan berbagai metode pencegahan, diagnosis, dan pengobatan terhadap para pengidap gangguan mental.
Pada tahun 1950 organisasi kesehatan mental terus bertambah, yaitu dengan berdirinya National Association for Mental Health yang bekerjasama dengan tiga organisasi swadaya masyarakat lainnya, yaitu National Committee for Mental Hygiene, National Mental Health Foundation, dan Psychiatric Foundation. Gerakan kesehatan mental ini terus berkembang, sehingga pada tahun 1975 di Amerika Serikat terdapat lebih dari seribu tempat perkumpulan
                      TEORI KEPRIBADIAN SEHAT
ALIRAN PSIKOANALISA
Seperti yang kita ketahui bahwa tokoh aliran psikoanalisa yang terkenal dan yang merupakan perintis dari aliran psikoanalisa ini yaitu Sigmund Freud.  Orang yang pertama kali berusaha merumuskan psikologi manusia dengan memerhatikan struktur jiwa manusia adalah Sigmund Freud. Menurut Freud, perilaku manusia meupakan hasil interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia yang disebutnya id, ego, dan superego (Heru Basuki: 2008, 12 – 31; Sumadi Suryabrata: 2003, 34)
Kepribadian Menurut Freud
Menurut kepribadian terdiri atas beberapa aspek yaitu:
  • Das Es atau The Id, merupakan aspek biologis
  • Das Ich atau The Ego, sebagai aspek psikologis
  • Das Uber Ich atau the super ego sebagai aspek sosiol
Dimana sebenarnya Id, Ego, dan Superego memiliki fungsi masing – masing dalam kehidupan. Akan tetapi, karena Id dan superego merupakan bagian dari alam bawah sadar yang masing – masing bersitegang dalam pemenuhan kebutuhan atas id dan superego ini. Sehingga, memerlukan penengah yaitu ego. Untuk pencapaian menjadi pribadi yang sehat, interaksi antara Id, Ego, dan Superego harus seimbang satu sama lain.
ALIRAN HUMANISTIK
Tokoh aliran humanistik yang terkenal yaitu Alfred Adler dan Carl Gustav Jung. Dalam pandangan behaviorisme manusia menjadi robot tanpa jiwa, dan tanpa nilai Psikologi humanistik mengambil banyak dari psikoanalisis neo-Freudian seperti Adler, dan Jung, serta banyak mengambil pemikiran dari fenomenologi dan eksistensialisme (Alwisol, 2008: 22). Fenomenologi memandang manusia hidup dalam “dunia kehidupan” yang dipersepsi dan diinterpretasi secara subjektif.
Menurut Alfred Schultz, tokoh fenomenologi, pengalaman subjektif ini dikomunikasikan oleh faktor sosial dalam proses intersubjektivitas diungkapkan dengan eksistensialisme dalam tema dialog, pertemuan, hubungan diri dengan orang lain
Pandangan psikologi humanisme, pada intinya adalah setiap manusia dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi di mana dia (Sang Aku, Ku, atau Diriku / I, Me, atau Myself) menjadi pusat. Perilaku manusia berpusat pada konsep diri, yaitu persepsi manusia tentang identitas dirinya yang bersifat fleksibel dan berubah – ubah, yang muncul dari suatu medan fenomenal.
Jadi, menurut para tokoh aliran humanistik ini, untuk mencapai kepribadian yang sehat adalah hanya dengan berpusat kepada konsep diri yang subjektif dari diri individu itu sendiri serta pengalaman individu secara sosial dan segi lainnya yang telah dilalui dalam “dunia kehidupan”. Dengan mengenal konsep diri kita sendiri yang seperti apa serta mempelajari dan menginterpretasi segala pengalaman individu yang telah dilalui dalam kehidupannya
Kepribadian yang sehat menurut Fromm
Fromm memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang demikian mencintai seutuhnya, kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri secara obejektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan dengan dan berakar di dunia, subjek atau pelaku dari diri dan takdir, dan bebas dari ikatan-ikatan sumbang.
Fromm menyebutkan kepribadian yang sehat: orientasi produktif  , yakni suatu konsep yang serupa dengan kepribadian yang matang dari Allport, dan orang yang mengaktualisasikan diri dari Maslow. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata “orientasi” , Fromm menunjukan kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, respons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa di dunia dan juga terhadap diri sendiri.
Empat segi tambahan dalam kepribadian yang sehat dapat membantu menjelaskan apa yang dimaksudkan Fromm dengan orientasi produktif. Keempat segi tambahan itu adalah cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagian dan suara hati.
Cinta yang produktif adalah suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana rekan-rekan dapat mempertahankan individualitas mereka. Tercapainya cinta yang produktif merupakan salah satu dalam prestasi-prestasi kehidupan yang lebih sulit. Kita tidak “jatuh” dalam cinta; kita harus berusaha sekuat tenaga karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang – perhatian, tanggung jawab, respek, dan pengetahuan.
Pikiran yang produktif  meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir yang produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya.
Kebahagian adalah suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi produktif; kebahagian itu menyertai seluruh kegiatan produktif. Fromm menuliskan bahwa suatu perasaan kebahagian merupakan bukti bagaimana berhasilnya seseorang “dalam seni kehidupan”. Kebahagian merupakan prestasi kehidupan yang paling luhur.
Suara hati memiliki dua tipe, yakni suara hati otoriter dan suara hati humanisti. Suara hati otoriter adalah penguasa yang berasal dari luar yang di internalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Sedangkan suara hati humanistis ialah suara dari dalam diri dan bukan juga dari suatu perantara dari luar diri. Pendoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internak dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok  untuk berfungsi sepenuhnya dan menyikapi seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan seluruh persetujuan dan kebahagian dari dalam. Kesehatan jiwa dalam pandangan Fromm di tetapkan oleh masyarakat, karena kodrat struktur sosial membantu atau menghalangi kesehatan psikologis. Apabila masyarakat-masyarakat yang sakit, maka satu-satunya cara untuk mencapai orientasi produktif ialah dengan hidup dalam suatu masyarakat yang waras dan sehat, yaitu masyarakat yang memajukan produktivita
Konsep Penyesuaian Diri
Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal yang telah dipelajari dapat membantunya dalam penyesuaian diri dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya fungsi-fungsi organisme / individu berjalan normal. Namun, penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat, dan manusia terus menerus menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna mencapai pribadi sehat. Penyesuaian diri adalah suatu proses. Kepribadian yang sehat ialah memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuaian diri secara harmonis, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungannyadan pada tuntutan masyarakat. Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri, kondisi fisik, mental, dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian yang baik atau yang salah. Penyesuaian yang sempurna dapat terjadi jika manusia / individu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan lingkungannya, tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan semua.
Konsep Positif diri saya
Saya Kadang Merasa mampu mengatasi masalah/Pemahaman diri terhadap kemampuan subyektif untuk mengatasi persoalan-persoalan obyektif yang dihadapi,Kadang Saya  Merasa ingin setara dengan orang lain dan membawa pengetahuan dan kekayaa,Pengetahuan dan kekayaan didapatkan dari proses belajar dan bekerja sepanjang hidup dan Saya senang Menerima pujian tanpa rasa malu,Pemahaman terhadap pujian, atau penghargaan kadang Saya Merasa mampu memperbaiki diri,Kemampuan untuk melakukan proses refleksi diri untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kurang
Konsep Negatif diri saya
Saya itu Peka terhadap kritik. Kurangnya kemampuan untuk menerima kritik dari orang lain sebagai proses refleksi diri,Dan Saya itu Bersikap responsif terhadap pujian. Bersikap yang berlebihan terhadap tindakan yang telah dilakukan, sehingga merasa segala tindakannya perlu mendapat penghargaan. Kadang Saya itu Cenderung merasa tidak disukai orang lain,karna terlalu otoriter dan memiliki Perasaan subyektif bahwa setiap orang lain disekitarnya memandang diri saya dengan negatif.,Ssampai-sampai saya itu Mempunyai sikap hiperkritik. Suka melakukan kritik negatif secara berlebihan terhadap orang lain.,bahkan sampai orang lain menimbulkan kebencian sampai Saya  Mengalami hambatan dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya. Merasa kurang mampu dalam berinteraksi dengan orang-orang lain
Contoh kasus ketidak sehatan mentalKasus iqbal bocah yang di culik dan di aniyaya
tentang seorang anak yg bernama iqbal, yg diculik dan dianiaya penculiknya? sy sampai gak habis pikir bagaimana sipenculik yg namanya dadang menyiksa bocah yg usianya baru 3tahun,kalo ada kata lebih dari kata SADISSS, itulah yg dia lakukan. Lebih dari sekedar ditampar,disetrika, lebih sadis dan iqba sampai ga sadarkan diri,bocah 3 tahun yg harusnya lg belajar pengen tau segala hal hrs dapat perihnya kehidupan.
Pendapat Pskologis dalam KES-MEN
Ø Mereformasi program perawatan dan pemngobatan terhadap anak-anak pengidap penyakit ganguan mental di karnakan factor traumatic keadaan
Ø melindungi kesehatan mental masyarakat terutama anak-anak korban dari kekerasan dari tindakan lingkungan/kluarga
Ø Menyusun standar perawatan para pengidap gangguan mental khusus nya anak-anak yang korban dari kekerasa keluarga/pun lingkungan
Ø Meningkatkan studi tentang gangguan mental dalam segala bentuknya dan berbagai aspek yang terkait dengannya

kesehatan mental.Di belahan dunia lainnya, gerakan ini di kembangkan melalui World Federation for Mental Health dan World Health Organization.


Daftar pustaka :         
Rochman,K.L. 2010. Kesehatan mental . Purwokerto : Fajar Media fress
Siswanto (2007). Kesehatan Mental – Konsep, Cakupan dan Perkembangannya. Jakarta. : Andi
Paramadina, Jakarta, 2000, hlm. 1






Share this article :

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Mirisnya isu kesehatan mental masih melekat stigma negatif bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, jadi bagi yang mengalami penyakit mental merasa minder saat mau menggunakan layanan kesehatan mental. Tapi katanya dengan membaca artikel psikoedukasi secara intensif mampu menurunkan stigma sosial dan pribadi yang disematkan pada pengguna layanan kesehatan mental secara signifikan. Ini penelitiannya.

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Zonk Hacker
Copyright © 2013. My Blogg ... - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger