Orientasi Kesehatan Mental
Sebagai mahluk yang memiliki kesadaran,manusia menyadari adanya
problem yang menggangu kejiwaannya,oleh karana itu sejarah manusia juga
mencatat adanya upaya mengatasi problema tersebut upaya-upaya tersebut adanya
yg bersifat mistik yang irasiona,ada juga yang bersifat rasional,konsepsional
dan ilmiah,
I . pada masyrakat barat modern atau masyarakat yang mengakui
peradaban barat yang secular,solusi yang di tawarkan untuk mengatasi problem
kejiwaan itu di lakukan dengan menggunakan pendekatan psikologi,dalam hal ini
kesehatan mental,sedangkan pada masyarakat Islam,karena mereka( kaum
Muslimah)pada awal sejarahnya telah mengalami problem psikologi seperti yg di
alami oleh masyarakat barat,maka solusi yang di tawarkan lebih bersifat
religious spiritual,yakni tasawaf atau akhlak,keduanya menawarkan solusi bahwa
manusia itu akan memperoleh kebahagaian pada zaman apapun,jika hidupnya
bermakna manusia itu akan memperoleh kebahagiaan pada zaman apa pun
2. islam menetapkan tujuan pokok kehadirananya untuk memelihara islam
menetapkan tujuan kehadirannya untuk memelihara agama,jiwa,akal,jasmani,harta,dan
keturunan,setidaknya tiga dari yang di sebut berkaitan dengan kesehatan, tidak
heran jika di temukan bahwa islma amat kaya dengan tuntutan kesehatan
3. Namun demikian para ahli belum ada kesepakatan terhadap batasan
atau definisi kesehatan mental terhadap batasan atau definisi keserhatan mental
(mental healt). Hal itu di sebabkan antara lain karena adanya berbagai
sudut pandang dan system pendekatan yang
berbeda dengan tiadanya kesatuan
KONSEP
SEHAT
Sehat adalah keadaan baik yang meliputi keadaan jasmaniah dan
rohaniah. Seseorang dikatakan sehat, jika orang tersebut dalam keadaan fisik
yang baik dan keadaan mental yang baik,sehingga orang yang dikatakan sehat
tersebut bisa mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL
Secara Historis, kajian kesehatan mental
terbagi dalam dua periode, yaitu pra-ilmiah dan periode ilmiah (Langgulung,
1986 :23)
1.
Periode
pra-ilmiah
Sejak zaman dulu sikap terhadap gangguan
kepribadian atau mental telah muncul dalam konsep primitif animisme.
orang/individu primitif percaya bahwa dunia diawasi dan dikuasai oleh roh-roh
atau dewa-dewa yang tinggal dibenda-benda, seperti ombak mengalun, batu
berguling, pehon yang tumbuh dan lain-lain. orang yunani percaya bahwa gangguan
mental terjadi karena dewa marah dan membawa pergi jiwanya. untuk menghindari
kemarahannya maka mereka mengadakan perjamuan pesta (sesaji) dengan mantra dan
korban.
Perubahan sikap terhadap animisme terjadi pada
zaman Hipocrates (460-467). Dia dan pengikutnya mengembangkan pandangan
revolusioner dalam pengobatan, yaitu dengan menggunakan pendekatan naturalisme,
suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental atau fisik itu merupakan
akibat dari alam. Hipocrates menolak pengaruh roh, dewa, setan ataupun hantu.
Ide naturalistik ini kemudian dikembangkan oleh Galen, seorang tabib dalam
pembedahan hewan.
Dalam perkembangan selanjutnya,
pendekatan naturalistik ini tidak dipergunakan lagi dikalangan orang-orang
kristen. Seorang dokter perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan
filsafat politik dan sosial untuk memecahkan masalah penyakit mental. Dia telah
terpilih menjadi kepala rumah sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, para
pasiennya (yang maniac) dirantai, diikat di tembok dan di tempat tidur. Para
pasien yang dirantai selama 20 tahun atau lebih, dan mereka dipandang sangat
berbahaya dibawa jalan-jalan disekitar rumah sakit. Akhirnya diantara mereka
banyak yang berhasil, mereka tidak menunjukkan lagi kecenderungan untuk melukai
atau merusak dirinya sendiri.
2.
Era
Ilmiah (Modern)
Perubahan yang sangat berarti dalam sikap dan
era pengobatan gangguan mental, yaitu dari animisme (irrasional) dan
tradisional ke sikap dan cara yang rasional (ilmiah), terjadi pada saat
berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika Serikat, yaitu pada
tahun 1783. Ketika itu Benyamin Rush (1745-1813) menjadi anggota medis di rumah
sakit Penisylvania. Di rumah sakit ini ada 24 pasien yang dianggap sebagai
lunaties (orang-orang gila atau sakit ingatan). Pada waktu itu, pengetahuan
tentang penyakit gangguan mental dan bagaimana cara menyembuhkannya sangat
sedikit dan kurang diketahui. Sebagai akibatnya pasien-pasien dikurung dalam sel
yang sedikit alat ventilasinya dan sesekali mereka diguyur air. Rush melakukan
usaha yang sangat berguna untuk memahami orang-orang yang menderita gangguan
mental tersebut dengan memberikan dorongan (motivasi) untuk mau bekerja,
rekreasi, dan mencari kesenangan.
Perkembangan psikologi abnormal dan psikiatri
ini memberikan pengaruh kepada lahirnya mental hygiene yang berkembang menjadi
suatu body of knowledge berikut gerakan-gerakan yang terorganisir. Perkembangan
kesehatan mental dipengaruhi oleh gagasan, pikiran dan definisi para ahli,
dalam hal ini terutama dari dua tokoh perintis, yaitu Dorothea Lynde Dix dan
Clifford Whittingham Beers. Kedua orang ini banyak mendedikasikan kehidupannya
dalam bidang pencegahan gangguan mental dan pertolongan bagi orang-orang miskin
yang lemah. Dorothea Lynde Dix lahir pada tahun 1802 dan meninggal dunia
tanggal 17 juli 1887. dia adalah seorang guru sekolah di Massachussets, yang
menaruh perhatian terhadap orang-orang yang mengalami gangguan mental. Sebagian
perintis, selama 40 tahun dia berjuang untuk memberikan pengorbanan terhadap
orang-orang yang mengalami gangguan mentl secara lebih manusiawi. usahakan mula
diarahkan pada pasien di rumah sakit kemudian diperluas kepada para pasien di
rumah-ruah penjara. berkat usahanya yang tak kenal lelah, di Amerika didirikan
32 rumah sakit jiwa.
(AF. Jailani,2000 : 54).
(AF. Jailani,2000 : 54).
pada tahun 1909, gerakan kesehatan mental
secara formal mulai muncul. selama dekade 1900-1909 beberapa organisasi
kesehatan mental mulai didirikan, seperti American Social Hygiene Association
(ASHA), dan American Federation for Sex Hygiene. Perkembangan gerakan-gerakan
dibidang kesehatan mental ini tidak lepas dari jasa Clifford Whittingham Beers
(1876-1943). Dan karena jasa-jasanya, ia dinobatkan menjadi "The Founder of
The Mental Hygiene Movement". Dia terkenal dengan bidang pencegahan dan
pengobatan gangguan mental dengan cara yang sangat manusiawi. Dedikasi Beers
juga begitu kuat dalam kesehatan mental, dipengaruhi oleh pengalamannay sebagai
pasien di beberapa rumah sakit. Dia mendapatkan pelayanan dan pengobatan yang
keras dan kasar (kurang manusiawi) dikarenakan minimnya perhatian terhadap
masalah dibidang gangguan mental, dan pengobatannya. Setelah 2 tahun
mendapatkan perawatan di RS, dia mulai memperbaiki dirinya, dan selama setahun
terakhir ia mulai berkontribusi dalam bidang gangguan mental dengan
mengembangkan gagasan untuk membuat suatu gerakan untuk melindungi penderita
gangguan mental (insane). Setelah ia kembali ke kehidupan normal (sembuh dari
penyakitnya) tahun 1908, ia menindaklanjuti gagasannya dengan mempublikasikan
otobiografinya sebagai mantan penderita gangguan mental, berjudul
"A Mind That Found Itself". kehadiran buku ini disambut baik oleh seorang pakar psikologi yang bernama Wiliam James, dia memberikan koreksi terhadap program pelayanan, perlakuan yang diberikan kepada para pasien dirumah sakit dipandang kurang manusiawi. disamping itu dia melupakan reformasi terhadap lembaga yang diberikan perawatan gangguan mental.
"A Mind That Found Itself". kehadiran buku ini disambut baik oleh seorang pakar psikologi yang bernama Wiliam James, dia memberikan koreksi terhadap program pelayanan, perlakuan yang diberikan kepada para pasien dirumah sakit dipandang kurang manusiawi. disamping itu dia melupakan reformasi terhadap lembaga yang diberikan perawatan gangguan mental.
Beers meyakini
gangguan mental dapat dicegah dan disembuhkan. selanjutnya ia merancang suatu program yang bersifat
nasional tujuannya (Langgulung, 1986 :23) :
v Mereformasi program perawatan dan
pengobatan terhadap orang-orang pengidap penyakit jiwa;
v Melakukan penyebaran informasi kepada
masyarakat agar mereka memiliki pemahaman dan sikap yang positif terhadap para
pasien yang mengidap gangguan atau penyakit jiwa;
v Mendorong dilakukannya berbagai
penelitian tentang kasus-kasus dan pengobatan gangguan mental; dan
v Mengembangkan praktik-praktik
untuk mencegah gangguan mental.
Program Beers ini ternyata mendapat respon
positif dari kalangan masyarakat, terutama kalangan para ahli, seperti William
James dan seorang psikiatris ternama, yaitu Adolf Mayer. Begitu tertariknya
terhadap gagasan Beers, Adolf Mayer menyarankan untuk menamai gerakan itu
dengan nama "Mental Hygiene". Dengan demikian, yang mempopulerkan
istilah "Mental Hygiene" adalah Mayer. Belum lama setelah buku itu
diterbitkan, yaitu pada tahun 1908, sebuah organisasi pertama didirikan dengan
nama Connectievt Society For Mental Hygiene. Satu tahun kemudian, tepatnya pada
tanggal 19 Februari 1909 didirikan National Committee Society for Mental
Hygiene; di sini Beers diangkat menjadi sekretarisnya. Organisasi ini bertujuan:
- Melindungi
kesehatan mental masyarakat;
- Menyusun
standar perawatan para pengidap gangguan mental;
- Meningkatkan
studi tentang gangguan mental dalam segala bentuknya dan berbagai aspek
yang terkait dengannya;
- Menyebarkan
pengetahuan tentang kasus gangguan mental, pencegahan dan pengobatannya;
dan
- Mengkoordinasikan
lembaga-lembaga perawatan yang ada.
Terkait dengan perkembangan gerakan kesehatan
mental ini, Deutsch mengemukakan bahwa pada masa dan pasca Perang Dunia I,
gerakan kesehatan mental ini mengkonsentrasikan programnya untuk membantu
mereka yang mengalami masalah serius. Setelah perang usai, gerakan kesehatan
mental semakin berkembang dan cakupan garapannya meliputi berbagai
bidang kegiatan, seperti pendidikan, kesehatan
masyarakat, pengobatan umum, industri, kriminologi, dan kerja sosial. Secara
hukum,gerakan kesehatan mental ini mendapatkan pengukuhannya pada tanggal 3
Juli 1946, yaitu ketika Presiden Amerika Serikat menandatangani "The
National Mental Health Act". Dokumen ini merupakan blueprint yang
komprehensif, yang berisi program-program jangka panjang yang diarahkan untuk
meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat. Beberapa tujuan yang
terkandung dalam dokumen tersebut itu meliputi (Kartono , 1989: 29):
Ø Meningkatkan kesehatan mental seluruh
warga masyarakat Amerika Serikat, melalui penelitian, investigasi, eksperimen
penanganan kasus-kasus, diagnosis dan pengobatan;
Ø Membantu lembaga-lembaga pemerintah
dan swasta yang melakukan kegiatan penelitian dan meningkatkan koordinasi
antara para peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian dan meningkatkan
kegiatan dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitiannya;
Ø Memberikan latihan terhadap para
personel tentang kesehatan mental; dan
Ø
Mengembangkan dan membantu negara dalam menerapkan berbagai metode
pencegahan, diagnosis, dan pengobatan terhadap para pengidap gangguan mental.
Pada tahun 1950 organisasi kesehatan mental
terus bertambah, yaitu dengan berdirinya National Association for Mental Health
yang bekerjasama dengan tiga organisasi swadaya masyarakat lainnya, yaitu
National Committee for Mental Hygiene, National Mental Health Foundation, dan
Psychiatric Foundation. Gerakan kesehatan mental ini terus berkembang, sehingga
pada tahun 1975 di Amerika Serikat terdapat lebih dari seribu tempat perkumpulan
TEORI
KEPRIBADIAN SEHAT
ALIRAN
PSIKOANALISA
Seperti yang kita ketahui bahwa tokoh aliran psikoanalisa yang
terkenal dan yang merupakan perintis dari aliran psikoanalisa ini yaitu Sigmund
Freud. Orang yang pertama kali berusaha
merumuskan psikologi manusia dengan memerhatikan struktur jiwa manusia adalah
Sigmund Freud. Menurut Freud, perilaku manusia meupakan hasil interaksi tiga
subsistem dalam kepribadian manusia yang disebutnya id, ego, dan superego (Heru
Basuki: 2008, 12 – 31; Sumadi Suryabrata: 2003, 34)
Kepribadian
Menurut Freud
Menurut
kepribadian terdiri atas beberapa aspek yaitu:
- Das Es atau The Id, merupakan aspek biologis
- Das Ich atau The Ego, sebagai aspek psikologis
- Das Uber Ich atau the super ego sebagai aspek sosiol
Dimana sebenarnya Id, Ego, dan Superego memiliki fungsi masing –
masing dalam kehidupan. Akan tetapi, karena Id dan superego merupakan bagian
dari alam bawah sadar yang masing – masing bersitegang dalam pemenuhan
kebutuhan atas id dan superego ini. Sehingga, memerlukan penengah yaitu ego.
Untuk pencapaian menjadi pribadi yang sehat, interaksi antara Id, Ego, dan
Superego harus seimbang satu sama lain.
ALIRAN
HUMANISTIK
Tokoh aliran humanistik yang terkenal yaitu Alfred Adler dan Carl
Gustav Jung. Dalam pandangan behaviorisme manusia menjadi robot tanpa jiwa, dan
tanpa nilai Psikologi humanistik mengambil banyak dari psikoanalisis
neo-Freudian seperti Adler, dan Jung, serta banyak mengambil pemikiran dari
fenomenologi dan eksistensialisme (Alwisol, 2008: 22). Fenomenologi memandang
manusia hidup dalam “dunia kehidupan” yang dipersepsi dan diinterpretasi secara
subjektif.
Menurut Alfred Schultz, tokoh fenomenologi, pengalaman subjektif ini
dikomunikasikan oleh faktor sosial dalam proses intersubjektivitas diungkapkan
dengan eksistensialisme dalam tema dialog, pertemuan, hubungan diri dengan
orang lain
Pandangan psikologi humanisme, pada intinya adalah setiap
manusia dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi di mana dia (Sang Aku, Ku,
atau Diriku / I, Me, atau Myself) menjadi pusat. Perilaku manusia berpusat pada
konsep diri, yaitu persepsi manusia tentang identitas dirinya yang bersifat
fleksibel dan berubah – ubah, yang muncul dari suatu medan fenomenal.
Jadi, menurut para tokoh aliran humanistik ini, untuk mencapai
kepribadian yang sehat adalah hanya dengan berpusat kepada konsep diri yang
subjektif dari diri individu itu sendiri serta pengalaman individu secara
sosial dan segi lainnya yang telah dilalui dalam “dunia kehidupan”. Dengan
mengenal konsep diri kita sendiri yang seperti apa serta mempelajari dan
menginterpretasi segala pengalaman individu yang telah dilalui dalam
kehidupannya
Kepribadian
yang sehat menurut Fromm
Fromm memberikan suatu gambaran jelas tentang kepribadian yang
sehat. Orang yang demikian mencintai seutuhnya, kreatif, memiliki
kemampuan-kemampuan pikiran yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri
secara obejektif, memiliki suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan
dengan dan berakar di dunia, subjek atau pelaku dari diri dan takdir, dan bebas
dari ikatan-ikatan sumbang.
Fromm menyebutkan kepribadian yang sehat: orientasi
produktif , yakni suatu konsep yang
serupa dengan kepribadian yang matang dari Allport, dan orang yang
mengaktualisasikan diri dari Maslow. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang
sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia. Dengan menggunakan kata
“orientasi” , Fromm menunjukan kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi
pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, respons-respons intelektual,
emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan
peristiwa-peristiwa di dunia dan juga terhadap diri sendiri.
Empat segi tambahan dalam kepribadian yang sehat dapat membantu
menjelaskan apa yang dimaksudkan Fromm dengan orientasi produktif. Keempat segi
tambahan itu adalah cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagian
dan suara hati.
Cinta yang produktif adalah suatu hubungan manusia yang bebas
dan sederajat dimana rekan-rekan dapat mempertahankan individualitas mereka. Tercapainya
cinta yang produktif merupakan salah satu dalam prestasi-prestasi kehidupan
yang lebih sulit. Kita tidak “jatuh” dalam cinta; kita harus berusaha sekuat
tenaga karena cinta yang produktif menyangkut empat sifat yang menantang –
perhatian, tanggung jawab, respek, dan pengetahuan.
Pikiran yang produktif
meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir yang
produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir
yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya.
Kebahagian adalah suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang
berkenaan dengan orientasi produktif; kebahagian itu menyertai seluruh kegiatan
produktif. Fromm menuliskan bahwa suatu perasaan kebahagian merupakan bukti
bagaimana berhasilnya seseorang “dalam seni kehidupan”. Kebahagian merupakan
prestasi kehidupan yang paling luhur.
Suara hati memiliki dua tipe, yakni suara hati otoriter dan
suara hati humanisti. Suara hati otoriter adalah penguasa yang berasal dari
luar yang di internalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Sedangkan
suara hati humanistis ialah suara dari dalam diri dan bukan juga dari suatu
perantara dari luar diri. Pendoman kepribadian sehat untuk tingkah laku
bersifat internak dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang
cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan
menyikapi seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan
seluruh persetujuan dan kebahagian dari dalam. Kesehatan jiwa dalam pandangan
Fromm di tetapkan oleh masyarakat, karena kodrat struktur sosial membantu atau
menghalangi kesehatan psikologis. Apabila masyarakat-masyarakat yang sakit,
maka satu-satunya cara untuk mencapai orientasi produktif ialah dengan hidup
dalam suatu masyarakat yang waras dan sehat, yaitu masyarakat yang memajukan
produktivita
Konsep Penyesuaian Diri
Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang
individu terletak pada sejauh mana hal yang telah dipelajari dapat membantunya
dalam penyesuaian diri dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya fungsi-fungsi
organisme / individu berjalan normal. Namun, penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang
hayat, dan manusia terus menerus menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan
hidup guna mencapai pribadi sehat. Penyesuaian diri adalah suatu proses.
Kepribadian yang sehat ialah memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuaian
diri secara harmonis, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap
lingkungannyadan pada tuntutan masyarakat. Seseorang tidak dilahirkan dalam
keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri,
kondisi fisik, mental, dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh
faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian
yang baik atau yang salah. Penyesuaian yang sempurna dapat terjadi jika manusia
/ individu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan lingkungannya,
tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan semua.
Konsep Positif diri saya
Saya Kadang Merasa
mampu mengatasi masalah/Pemahaman diri terhadap kemampuan subyektif untuk
mengatasi persoalan-persoalan obyektif yang dihadapi,Kadang Saya Merasa ingin setara dengan orang lain dan membawa
pengetahuan dan kekayaa,Pengetahuan dan kekayaan didapatkan dari proses belajar
dan bekerja sepanjang hidup dan Saya senang Menerima pujian tanpa rasa malu,Pemahaman
terhadap pujian, atau penghargaan kadang Saya Merasa mampu memperbaiki diri,Kemampuan
untuk melakukan proses refleksi diri untuk memperbaiki perilaku yang dianggap
kurang
Konsep Negatif diri saya
Saya itu Peka
terhadap kritik. Kurangnya kemampuan untuk menerima kritik dari orang lain
sebagai proses refleksi diri,Dan Saya itu Bersikap responsif terhadap pujian.
Bersikap yang berlebihan terhadap tindakan yang telah dilakukan, sehingga
merasa segala tindakannya perlu mendapat penghargaan. Kadang Saya itu Cenderung
merasa tidak disukai orang lain,karna terlalu otoriter dan memiliki Perasaan
subyektif bahwa setiap orang lain disekitarnya memandang diri saya dengan
negatif.,Ssampai-sampai saya itu Mempunyai sikap hiperkritik. Suka melakukan
kritik negatif secara berlebihan terhadap orang lain.,bahkan sampai orang lain
menimbulkan kebencian sampai Saya Mengalami hambatan dalam interaksi dengan
lingkungan sosialnya. Merasa kurang mampu dalam berinteraksi dengan orang-orang
lain
Contoh kasus ketidak sehatan mentalKasus iqbal bocah yang di culik dan
di aniyaya
tentang seorang anak yg bernama
iqbal, yg diculik dan dianiaya penculiknya? sy sampai gak habis pikir bagaimana
sipenculik yg namanya dadang menyiksa bocah yg usianya baru 3tahun,kalo ada
kata lebih dari kata SADISSS, itulah yg dia lakukan. Lebih dari sekedar
ditampar,disetrika, lebih sadis dan iqba sampai ga sadarkan diri,bocah 3 tahun
yg harusnya lg belajar pengen tau segala hal hrs dapat perihnya kehidupan.
Pendapat Pskologis
dalam KES-MEN
Ø Mereformasi program perawatan dan pemngobatan terhadap anak-anak
pengidap penyakit ganguan mental di karnakan factor traumatic keadaan
Ø melindungi kesehatan mental masyarakat terutama anak-anak korban
dari kekerasan dari tindakan lingkungan/kluarga
Ø Menyusun standar perawatan para pengidap gangguan mental khusus
nya anak-anak yang korban dari kekerasa keluarga/pun lingkungan
Ø Meningkatkan studi tentang gangguan mental dalam segala bentuknya
dan berbagai aspek yang terkait dengannya
kesehatan
mental.Di belahan dunia lainnya, gerakan ini di kembangkan melalui World
Federation for Mental Health dan World Health Organization.
Daftar pustaka :
Rochman,K.L. 2010.
Kesehatan mental . Purwokerto : Fajar Media fress
Siswanto (2007).
Kesehatan Mental – Konsep, Cakupan dan Perkembangannya. Jakarta. : Andi
Paramadina, Jakarta,
2000, hlm. 1
1 komentar:
Mirisnya isu kesehatan mental masih melekat stigma negatif bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, jadi bagi yang mengalami penyakit mental merasa minder saat mau menggunakan layanan kesehatan mental. Tapi katanya dengan membaca artikel psikoedukasi secara intensif mampu menurunkan stigma sosial dan pribadi yang disematkan pada pengguna layanan kesehatan mental secara signifikan. Ini penelitiannya.
Posting Komentar